I'rab atau Baris

اَلْإِعْرَابُ هُوَ تغيير أَوَاخِرِ اَلْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ اَلْعَوَامِلِ اَلدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْد
      I'rab adalah perubahan baris akhir kata karena perbedaan amil yang memasukinya, baik lafadz maupun perkiraan.
Contoh: زيد  (Ketika berdiri sendiri bisa Zaidun,Zaidan,Zaidin)
  • جاء زيد Maka harus dibaca: ja'a' jaidun, karena posisi jadi fa'il, isim mufrod,dan harus dibaca dommah diperintah oleh fi'ilnya yaitu lafad ja'a.
  • رأيت زيدا Maka harus dibaca: roaitu jaidan, karena posisinya jadi maf'ulbih,isim mufrod,nasab, dan harus dibaca fatah diperintah oleh fa'ilnya lafad roaitu.
  • مررت بزيد Maka harus dibaca: marortu bijaidin, karena posisinya mafulbih yang berada pada jar majrur atau adanya harap ba yang menyuruh untuk dibaca khofadz/kasroh, isim mufrod.

Pembagian Baris
وأقسامه أربعة رفع و نصب و خفض وجزم
     Pembagian i'rab ada empat: yaitu, rofa, nasab. khofad dan jajm.

      Bina adalah suatu keharusan dimana harakah (baris) akhir dari suatu kata tidak akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh factor-faktor yang merubah harakah dan kedudukan kata, atau simpelnya, Bina adalah kata yang tidak berubah harakah akhir hurufnya. Contohnya, kata aina أيْنَ (dimana) dan amsi  أمْسِ (kemarin), dimana baris (harakah) akhirnya tidak akan pernah berubah.

      Macam-macam Bina البِنَاء
      Tanda-tanda bina suatu kata dalam I’rab terbagi menjadi empat, yaitu:

  1. Sukun السُّكُوْنُ  yaitu tidak adanya harakah, yang mana terdapat pada huruf, fiíl serta isim, contoh mabni dengan sukun dari huruf هَلْ, dan dari fiílقُمْ , dan dari isimكنْ .
  2. Fatha الفَتْح , berbaris atas dengan fatha, hal ini pun terdapat pada Isim, contohnya أيْنِ , dan Huruf, contohnya سوف , juga pada Fi’il, contohnyaقام .
  3. Kasrah الكَسْرُ berbaris bawah dengan kasrah, terdapat pada Isim, contohnya أمْسِ dan huruf, contohnya huruf Lam Al Jarr لامِ الجر misalnya dalam kalimat المالُ لِزَيْدٍ .
  4. Dhamma الضّمّة berbaris atas dengan Dhamma, terdapat pada huruf, contohnya منذ dan isim yang menunjukkan arah misalnya تحت dengan syarat harus Idhafah secara makna tanpa Lafadz.

       Bentuk-bentuk Mabni
       Setelah mengetahui macam-macam tanda bina, seyogyanyalah untuk mengetahui apa-apa saja dari Isim, Fi’il dan Huruf yang Mabni agar tidak salah dalam menempatkan letak serta hukumnya dalam suatu kalimat.

Sumber:
ilmunahwu-rizky.blogspot.com
Modul pembelajaran sekolah, Ustadz Munir Syaifudin

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "I'rab atau Baris"

Post a Comment