Rahasia Kecil Nama Saya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
      Teman-teman, ada sebuah rahasia kecil tentang nama Saya. Rahasia kecil ini bolehlah sedikit Saya bagikan kepada teman-teman yang sedang membaca blog ini.

      Nama saya dulu "Jarwo Edi"
      
      Nah, loh??? Kok sekarang namanya "Sarwo Edi"???

      Dulu Saya sempat mengenyam pendidikan SD di Kampung Keramat Gajah, tepatnya di Kota Pakam, Sumatera Utara di singkat dengan kata SUMUT. Yup, benar sekali. Dekat dengan Kota Medan. Tapi hanya beberapa hari saja. Saya nggak begitu kenal siapa nama Saya waktu SD di Pakam ini. 

      Singkat cerita, saya pindah sekolah di kota kelahiran saya, Kisaran. Masih di SUMUT juga. Saya ingat sekolah baru saya bernama SDN 018439 Kisaran.

      Ketika itu saya mendaftar dengan cara mengunjungi Bapak Kepala Sekolah saya yang baru. Nama Beliau Pak SAMURI, nggak pakai Pak. SAMURI aja. Pak cuma sebutan untuk orangn tua atau yang dituakan.

     Nah, di sini awal nama saya berubah dari Jarwo Edi menjadi Sarwo Edi. Jadi pak Samuri ini kenal dengan Pak Sarwo Edhi Whibhowo, pemberantas G30SPKI. Sekarang yang menjabat sebagai Mertua Pak SBY.

     Alhasil, beberapa bulan kemudian nama saya di rapor berubah menjadi Sarwo Edi. Yah, kurang lebih seperti itulah kisahnya. Mungkin dulu, waktu nulis nama murid-muridnya di rapor, Pak Samuri nggak ingat kali dengan nama saya, yang ingat nama saya mirip dengan nama Pak Sarwo Edhi Whibhowo. Akhirnya nama saya jadi Sarwo Edi.

     Kalau saya taunya dulu, mungkin nama Pak Samuri saya ubah Samurai kali ya. xixixixi...

     Tapi inti dari tulisan saya kali ini bukan cerita di atas. Cerita di atas cuma sebagai prolog.

     Saya katakan bahwa "Selalu ada makna BESAR di balik peristiwa kecil" 

     Dari kisah rahasia perubahan nama saya di atas, tentunya kita bisa memahami bahwa julukan terhadap diri kita mudah sekali berubah. Bahkan yang lebih menyedihkan sekali sebutan untuk kita sekarang lebih buruk dari sebutan sebelumya

     Tentu kita semua sadar bahwa kita disebut Manusia. Manusia punya akal, dan kita tau bahwa ada tiga fungsi yang menjadi komponen akal yang harus difungsikan sesuai dengan Al-Qur'an, yaitu Fungsi pendengaran, penglihatan, dan hati. Kita juga tau, apabila manusia tidak mempunyai akal, maka manusia sama seperti hewan. Manusia perlu makan, hewan juga. Manusia perlu berkembang biak, hewan juga. Samapi-sampai, manusia butuh menyalurkan nafsu biologisnya atau memerlukan pasangan, hewan juga. 

     Maka, Manusia akan menjadi sama dengan hewan jika Akalnya tidak difungsikan dengan baik. Bahkan lebih buruk lagi. 

Allah berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai". (Qs. Al-A'raf [7]: 179)

     Maka ambil pelajaran, meskipun pada peristiwa kecil. 
Sekali lagi, saya katakan, "Selalu ada makna BESAR di balik peristiwa kecil" 

Saya sedikit lega, karena mirip dengan nama Pak Sarwo Edhi nama saya Jarwo Edi berubah menjadi Sarwo Edi. Sapi Edi, Kan jelek jadinya..!! Hahaha..

Postingan terkait:

5 Tanggapan untuk "Rahasia Kecil Nama Saya"

  1. artikelnya bagus mas
    sederhana namun memberi makna yang besar semoga dapat dijadikan pelajaran untuk menjadi manusia yg lebih baik
    amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. @parida ariani
      Amin, terima kasih udah mampir...

      Delete
  2. luccccu kallli masss............
    buat lagi mas yang lebih luccu..... hhhhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mas Indra udah mau mampir di blog sederhana ini..

      Delete