Contoh2nya Sebagai Berikut:
Contoh Pertama| Allah perintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu di atas bukit. Alhamdulillah Nabi Nuh tidak banyak tanya, dan tidak berusaha menyangkal Perintah dengan Pengetahuannya. Nabi Nuh melaksanakan perintah Allah, "MEMBUAT PERAHU, MESKI DI ATAS BUKIT".
Contoh kedua| Nabi Musa minta pertolongan keapada Allah ketika Nabi Musa dan kaumnya di kejar pasukan Fir'aun. Ternyata Allah memerintahkan Nabi Musa untuk membawa kaumnya berlari ke arah laut. Kalau dilogikakan, tentu mereka tak dapat menyeberangi laut
dengan berlari. Tapi pada waktu itu Nabi Musa dan Kaumnya tidak membantah cukup melaksanakan perintahNya.
Contoh ketiga| Nabi Ibrahim meminta tolong kepada Allah ketika hendak dimasukkan kedalam Api, namun Allah malah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk masuk saja kedalam Api itu. Nabi Ibrahim tak menyangkal dan tak banyak tanya, apalagi melogikakan perintahNya.
Tentu banyak lagi contoh-contoh serupa. Bahkan tak jarang kita sendiri merasa berilmu dan berusaha melogikakan perintah Allah dengan ilmu dan pengetahuan yang telah kita miliki. Tentunya kebanyakan melogikakan perintah dengan harapan agar perintah tersebut bisa dihindari. Akhirnya kita lupa siapa yang memerintahkan kita.
Contoh Pertama| Allah perintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu di atas bukit. Alhamdulillah Nabi Nuh tidak banyak tanya, dan tidak berusaha menyangkal Perintah dengan Pengetahuannya. Nabi Nuh melaksanakan perintah Allah, "MEMBUAT PERAHU, MESKI DI ATAS BUKIT".
Contoh kedua| Nabi Musa minta pertolongan keapada Allah ketika Nabi Musa dan kaumnya di kejar pasukan Fir'aun. Ternyata Allah memerintahkan Nabi Musa untuk membawa kaumnya berlari ke arah laut. Kalau dilogikakan, tentu mereka tak dapat menyeberangi laut
dengan berlari. Tapi pada waktu itu Nabi Musa dan Kaumnya tidak membantah cukup melaksanakan perintahNya.
Contoh ketiga| Nabi Ibrahim meminta tolong kepada Allah ketika hendak dimasukkan kedalam Api, namun Allah malah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk masuk saja kedalam Api itu. Nabi Ibrahim tak menyangkal dan tak banyak tanya, apalagi melogikakan perintahNya.
Tentu banyak lagi contoh-contoh serupa. Bahkan tak jarang kita sendiri merasa berilmu dan berusaha melogikakan perintah Allah dengan ilmu dan pengetahuan yang telah kita miliki. Tentunya kebanyakan melogikakan perintah dengan harapan agar perintah tersebut bisa dihindari. Akhirnya kita lupa siapa yang memerintahkan kita.
buat sebnyak- banyaknya mas.......
ReplyDelete