Kapan Anak Kelas 1 SD menjadi Antusias Mengikuti Pelajaran

Secara teori, masa pada tingkat kelas 1-3 SD adalah masa anak-anak untuk berpindah dari kebiasaannya bermain kepada kebiasaan yang lebi serius lagi. Dengan kebiasaannya bermain, tentu kita sebagai pendidik tidak bisa menuntut terlalu jauh agar anak dapat fokus sepenuhnya mengikuti pelajaran kita. 

Pada usia ini, kita akan mendapati tingkah laku mereka yang suka bersilaturahmi ke meja teman sebelahnya atau sedikit mencolek temannya yang duduk di kursi paling depan dan sebagainya. Itu adalah tindakan wajar untuk anak seumuran mereka. Apakah kita diam saja?, tentu tidak, kita juga harus memberi arahan sejak dini agar tidak semakin parah nantinya. Yang pasti, jangan kita anggap itu adalah perbuatan nakal, tapi itu adalah perbuatan anak-anak. 

Sebagai seorang pendidik, tentunya kita menginginkan anak-anak yang sedang kita didik dapat antusias mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dalam kelas. Terutama untuk kelas 1 SD yang kita tau sendiri tingkah polahnya seperti apa.

Lalu Kapan Anak Kelas 1 SD Menjadi Antusias Mengikuti Pelajaran?. Berikut ini saya tuliskan beberapa catatan saya ketika saya mengajar di kelas 1 SD. Mereka antusias:

Ketika Kelompok Anak Perempuan diberi Pertandingan Kecil Melawan Anak Lelaki

Ini terjadi ketika saya mengajar kosakata bahasa Arab. Ceritanya begini, beberapa hari yang lalu kami masuk pada pertemuan ke 5 belajar bahasa Arab sejak semester awal di mulai. Pada perteman sebelumnya anak-anak sudah saya ajarkan kosakata tentang benda-benda sekolah, alat tulis, yang ada pada keluarga ( Ayah, Ibu, Anak Lelaki,Anak Perempuan) dan sebagainya. Nah pada pertemuan kelima, saya bermaksud untuk mengevaluasi hasil belajar mereka dengan cara mengetahui apakah mereka bisa menyebutkan bahasa Arab setiap benda yang saya ucapkan atau saya tunjuk.

Singkat cerita, saya membuat dua kolom, kolom satu untuk perempuan, kolom dua untuk laki-laki. Simpel saja intruksinya, saya katakan kepada mereka, 

"Hari ini anak perempuan akan bertanding dengan anak laki-laki. Yang tercepat menjawab akan mendapat poin satu".

Selanjutnya saya mulai dengan memberikan aba-aba "Kalau ustadz tanya "Maa Fil Lughatul 'Arabiyyah ........., kalian jawab pakai bahasa Arab!"

Kemudian saya mulai, dan hasilnya cukup memuaskan, mereka dengan segera berlomba cepat menjawab pertanyaan saya, dan hampir semua perhatian peserta didik kelas 1 SD tersebut tertuju kepada saya. 

Seterusnya saya menyebutkan atau menunjuk kosakata yang sudah diajarkan, para peserta didik saya mengucapkan kosakata tersebut dengan bahasa Arab. 

Pertandingan ini juga dapat dilakukan pada mata pelajaran lainnya, misa matematika, bisa dengan intruksi menjawa perhitungan dan sebagainya.

Ketika Guru Akan Memasukkan Nama Peserta Didik Yang Ribut ke dalam Black Box

Saat ini, saya dan beberapa guru yang mengajar di tempat saya mengajar saat ini menjadikan black box sebagai senjatah ampuh untuk memberikan hukuman ringan kepada anak-anak kelas 1 SD. 

Aplikasi dari black box sangat sederhana, guru hanya menuliskan kata black box pada papan tulis bagian teratas. Guru hanya perlu menyebutkan, bagi yang membuat keributan atau jalan sana sini akan dimasukkan ke dalam black box. 

Misalnya si Fulan ribut, maka nama si Fulan di tulis pada bagian black box diakhiri emoticon sedih.

Black Box
Fulan         :-(
Fulanah     :-(
Fulanih      :-(

Simpel bukan??... tapi itu sudah membuat mereka kembali duduk dan mendengarkan kita ketika dalam proses pembelajaran. Wallahu 'alam apa yang ada di dalam fikiran anak tersebut, yang jelas dia kembali ke tempat duduknya dan mendengarkan saya kembali dengan seksama.

Ketika Guru Akan Memberi Bintang Pada Mereka yang Antusias mengikuti Pelajaran

Ini saya lakukan ketika siswa mampu menjawab pertanyaan saya diselah-selah pembelajaran atau ketika siswa melakukan perbuatan terpuji lainnya dalam proses pembelajaran. Aplikasinya sederhana, seperti kita saya mengaplikasikan bentuk punishmant di atas.

Bintang
Si Fulan *
Si Fulanah *
Si Fulanih *

dan akan saya tambah jumlah bintang pada masing-masing anak di atas jika mereka melakukan hal-hal baik lainnya. Sampai saat ini, hal tersebut masih berpengaruh baikdalam proses pembelajaran saya.

Mungkin, ini saja, saya akan tambahkan jika ada hal lain yang membuat anak kelas 1 SD antusias mengikuti pelajaran

Postingan terkait:

6 Tanggapan untuk "Kapan Anak Kelas 1 SD menjadi Antusias Mengikuti Pelajaran"

  1. thaks infonya mas!!!

    ReplyDelete
  2. Di sekolah adik sepupu saya, dia masih kelas 1 SD, mereka memakai penilaian dengan tanda bintang, dan ada kolom perasaan di buku harian murid (buku ini diisi setiap hari oleh murid). Ada emosi senang, sedih, takut, marah. Jadi anak-anak disuruh melingkari emosinya hari itu dan menulis alasan kenapa dia senang/sedih/dan sebagainya. Ada kolom evaluasi amalan harian juga. Inovasi yang menarik dalam mendidik anak-anak cuma sayangnya metode ini tidak diterapkan di sekolah negeri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah.. Terima kasih Mas Fadli, masukan bagi saya nih sebagai ide inovasi dalam pembelajaran yang saya lakukan... Saya haus dengan inovasi-inovasi pembelajaran, saya selalu merasa ada yang kurang pada diri saya.. Sebab, sepandai apapun saat teori di kuliah, ketika praktik langsung kita tetap harus belajar lagi... Terima kasih Mas Fadli..

      Delete